Beranda | Artikel
Sebaiknya Muazin Bersuara Keras dan Indah Syaikh Abdus Salam asy-Syuwaiar
Senin, 1 Mei 2023

Seorang muazin harus punya suara yang lantang,
karena Nabi Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Ajarkan itu pada Bilal, karena suaranya lebih bagus daripada suaramu.” (HR. Abu Dawud)

Para ulama berkata bahwa sabda Nabi Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam,
bahwa suaranya lebih bagus daripada suaramu, ada dua makna:
makna pertama hukumnya wajib
dan makna kedua hukumnya sunah.

Adapun makna yang wajib, maksudnya
bahwa setiap muazin wajib melantunkan azan
dengan suara yang lantang atau tinggi
sehingga bisa didengar walaupun oleh orang yang jauh.

Maksudnya, walaupun seseorang berada di tempat yang jauh dari muazin,
karena suara yang keras adalah kewajiban bagi muazin,
karena orang yang tidak memperdengarkan suaranya pada manusia
maka dia bukanlah seorang muazin karena suaranya tidak terdengar.

Makna kedua dari sabda Nabi Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam
“… karena suaranya lebih bagus daripada suaramu,…”
maknanya adalah suaranya yang lebih indah,

dan ini merupakan karunia dari Allah Jalla wa ʿAlā,
karena sebagian orang berbeda dengan yang lainnya
dalam tebal dan tipisnya suara,
dan lembut dan kasarnya suaranya.

Ini hukumnya sunah dan tidak menjadi syarat sahnya azan.

=====

أَنَّ هَذَا الْمُؤَذِّنَ يَلْزَمُهُ أَنْ يَكُونَ صَيِّتًا

وَقَدْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

عَلِّمْهُ بِلَالًا فَإِنَّهُ أَنْدَى مِنْكَ صَوْتًا

قَالُوا: وَفِي مَعْنَى قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

إِنَّهُ أَنْدَى مِنْكَ صَوْتًا أَمْرَانِ

أَحَدُهُمَا عَلَى سَبِيلِ الْوُجُوبِ

وَالْأَمْرُ الثَّانِي عَلَى سَبِيلِ النَّدْبِ

أَمَّا الَّذِي هُوَ عَلَى سَبِيلِ الْوُجُوبِ بِمَعْنَى

أَنَّهُ يَكُونُ وَاجِبًا عَلَى كُلِّ الْمُؤَذِّنِ

بِأَنْ يَكُونَ صَيِّتًا أَيْ صَوْتُهُ مُرْتَفِعٌ

فَيُسْتَمَعُ… فَيُسْمَعُ إِلَيْهِ وَإِنْ كَانَ الْمَرْءُ عَنْهُ بَعِيدًا

أَيْ… وَإِنْ كَانَ الْمَرْءُ عَنِ الْمُؤَذِّنِ فِي مَكَانٍ بَعِيدٍ

لِأَنَّ كَوْنَهُ صَيِّتًا هَذَا وَاجِبٌ فِي الْمُؤَذِّنِ

إِذْ مَنْ لَا يُسْمِعُ النَّاسَ صَوْتَهُ

فَإِنَّهُ لَا يَكُونُ مُؤَذِّنًا إِذْ لَا جَهْرَ فِيهِ

الْأَمْرُ الثَّانِي مِنْ مَعَانِي قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

فَإِنَّهُ أَنْدَى مِنْكَ صَوْتًا

بِمَعْنَى أَنَّهُ أَجْمَلُ صَوْتًا

وَهَذِهِ مَوَاهِبُ مِنَ اللهِ جَلَّ وَعَلَا

فَإِنَّ بَعْضَ النَّاسِ يَخْتَلِفُ عَنْ غَيْرِهِ

فِي ضَخَامَةِ صَوْتِهِ وَرِقَّتِهِ

وَفِي جَمَالِهِ وَخُشُونَتِهِ

وَهَذَا مِنْ بَابِ النَّدْبِ لَا مِنْ بَابِ الشَّرْطِ فِي صِحَّةِ الْأَذَانِ


Artikel asli: https://nasehat.net/sebaiknya-muazin-bersuara-keras-dan-indah-syaikh-abdus-salam-asy-syuwaiar/